Gagal CPNS dan Ingin Reski Berberkah, Maka Menikahlah
Kisah Pemuda NTT Gagal CPNS hingga Persunting Gadis Gorontalo dengan Modal 5 Juta
Seorang pria ingin sekali menikah. Pria kelahiran Nusa Tenggara Timur (NTT) yang mencoba keperuntungan hidup di Makassar, meski gagal Tes CPNS tahun ini. Namun, Ia meniatkan menikah karena Allah swt. Amalan sedekah dan zikir pagi dan petang pun dilakukannya. Dengan mengamalkan kalimat "La ilaha illah wahdahu La syarikalah Lahul Mulku wahuwa Ala kulli syaiing qodir". Bacaan tersebut diamalkannya 100 kali setiap pagi dan petang. Dan yang selalu diyakininya bahwa Allah tidak akan memberikan jalan bagi yang akan menyempurnakan separuh agamanya.
Selain melakukan amalan zikir tersebut, tentu sebagai pemuda yang menggebu-gebu menikah maka di carilah calon pasangan yang kelak akan mendampingi hidup dan kehidupannya. Maka setelah melakukan penjajakan (baca : ta'aruf) dengan seorang gadis asal Gorontalo. Setelah perkenalan sesuai tuntunan Islam sang pria berjanji memegang segala rahasia diantara mereka.
Kehidupan sang pria ini tidaklah semapan pemuda lainnya. Kehidupannya sederhana saja namun ramah kepada setiap orang yang ditemuinnya. Prinsipnya berbuat baiklah, maka kebaikan itu akan kamu dapatkan atau petik hasilnya kelak. Pria yang sehari-hari dipercayakan menjaga segala hal di sebuah rumah kos di pojok lorong Alauddin tersebut sehingga dapat menuntaskan pendidikannya dan juga menguliahkan adik perempuan. Jauh dari orang tua tidak mematahkan semangat untuk menuntut ilmu di Kota Daeng.
Singkat cerita setelah kurang lebih sebulan mengenal gadis pujaannya, maka diberanikanlah menelfon sang ayah gadis Gorontalo tersebut. Dia memperkenalkan dirinya kepada calon mertuanya secara detail. Namun, keraguan sempat menyelimutinya sebab nampaknya sang mertua lebih banyak mencerahami dan menasehatinya. Cek percek ternyata mertuanya seorang penyuluh agama yang sering juga menikahkan orang lain alias salah satu pejabat Kementrian Agama.
Salah satu polemik di Sulawesi ketika akan menikah yang terkadang menjadi penyandung gagalnya pernikahan karena uang panaik (biaya resepsi, mahar dan pelengkap lainnya). Namun sang pria kala itu sebenarnya tidak memegang uang sesen pun. Tetapi, hanya menyampaikan jika orang tuanya mampunya lima juta rupiah. Hal itulah di sampaikannya secara langsung kepada gadis pujaannya untuk diteruskan kepada orang tuanya. Ia mengibaratkan perjalanan menemukan jodoh seperti naik grab atau gojek. Memilih satu driver diantara sekian banyak. Dalam perjalanan akan ada rintangan, ban kempes, godaan di tengah jalan, insiden kecelakaan hingga selamat sampai tujuan. Setelah membayar maka disitulah takdir berbicara begitupula dengan pernikahan akan indah setelah ijab kabul. Dan jika memang bukan jodoh, maka ada saja problem sepele menghinggapinya. Saban hari kita dengar orang sudah lamaran tapi tidak jadi menikah, salah satu calon mempelai meninggal dan bahkan pada hari H pun batal setelah ketahuan selingkuh dan lainnya.
Sang wanita terus memotivasi dan meyakinkan bahwa segala hal baik akan banyak rintangan, namun jika dilewati, maka semuanya akan berjalan mulus.
Lambat laun orang tua sang gadis luluh dan menerima lamaran pria tersebut. Sehingga proses pengurusan pernikahannya juga berjalan lancar. Akan tetapi, yang sang pria masih gusar dengan biaya tiket mertua, tempat acara dan juga syukurannya.
Semangat anak muda yang bergelora hingga tidak tidak kehilangan akal. Sang terus curhat dan menceritakan kepada imam masjid serta mengundang orang-orang di sekitarnya. Imam masjid yang pertama dijumpai akan membantu rumah tempat nikahannya beserta kateringnya. Kemudian menceritakan perihal dan mengundang salah satu anggota polisi. Sang polisi bertanya apa yang bisa saya bantukan. Sang pemuda ini menjawab jika ingin membelikan tiket pesawat calon mertua. Pak Polisi berujar saya akan tanggung biaya tiketnya. Karena lengkap bantuan yang telah di kavling orang yang dikenal, maka datang juga bantuan Mobil dari orang dikenalnya untuk memjemput mertua beserta iparnya di Bandara.
Ketika menjemput mertua di Bandara, maka sang calon istri disarankan juga ikut berhubung sang lelaki belum pernah melihat mertuanya. Setelah menunggu sesaat akhirnya sang mertua sampai di Makassar dengan selamat. Pada akhirnya mereka berkenalan dan saling memeluk satu sama lain. Canda tawa mengiringi perjalana mereka sampai ke rumah pak Imam yang telah di sediakan.
Pada malam harinya, sang pemuda diajari oleh mertuanya sendiri mengucapkan ijab kabul. Pak imam yang berada di sampingnya pun berkelakar sudah sah itu karena mertua langsung yang ajari.
Hari yang dinantikan itu tiba, terasa baru bangun dari mimpi jika pada akhirnya status kejombloaannya akan berakhir. Pada hari pernikahannya, sang pemuda menguncapkan ijab dengan fasih, dan tanpa terbata-bata serta hanya sekali diucapkan. Sanak keluarga dari kedua mempelai, sabahat dan teman yang hadir turut berdoa yang terbaik dan juga diselimuti kebahagiaan. Selamat merayakan cinta bagi pecinta yang sah. Berbagi kisah cinta untuk menumbuhkan dan menebar kebaikan kepada sesama.
Adapun motivasi dari sang pemuda sebagai berikut :
"Takdir hanya bisa diubah dengan Doa."
"Jika ingin dimudahkan urusan kita oleh Allah maka, permudahla urusan orang lain.".
Bumi Panrita, 19/02/2020
Comments