Demokrasi Rasa Kopi Perspektif Milenial
Dalam buku ini tertuang ide terkait demokrasi yang dianut di Republik ini dengan mengistilahkannya ‘Demokrasi Rasa Kopi’. Sistem demokrasi yang dianut dan terus beradaptasi sesuai sejarah perjalanan bangsa belum mampu mewujudkan esensi berdemokrasi yaitu menuju kesejahteraan rakyat bagi seluruh rakyat. Demokrasi hanya terasa ibarat kopi yang terasa manis gulanya ketika Pemilu akan dihelat. Akan tetapi, takkala pemilu telah usai dan para calon melenggang, maka rakyat kembali dilanda kepahitan sebab kebijakan yang diambil oleh pemangku kepentingan tidak berpihak kepada rakyat.
Selain itu, konstitusi telah memberi jaminan untuk berpendapat seperti yang termaktub dalam UU No.9 Tahun 1998 tentang kemerdekaan menyampaikan pendapat di muka umum. Namun, jaminan berserikat, berkumpul dan berserikat tersebut bukanlah bebas tanpa aturan, adab dan nilai. Kebebasan bukanlah bebas berbicara dan berbuat seenaknya.
Kebebasan beropini di media sosial, surat kabar maupun di media mainstream haruslah menghindari saling hujat menghujat, menyinggung suku, agama, dan golongan. Selain itu perlu mentaati norma ketimuran yang terus terjaga dan terpelihara selama ini. Demo dan beropini di era milenial haruslah bebas dari segala intimidasi terhadap hak dan kewajiban seseorang.
Silahkan klik link berikut untuk info lebih lanjut
GUEPEDIA
https://www.guepedia.com/
TOKOPEDIA
https://www.tokopedia.com/
BUKALAPAK
https://www.bukalapak.com/p/
https://www.facebook.com/
Comments